Rupiah Dibuka Menguat Tipis Saat Euro Tergelincir
suaraid - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat
(USD) pada awal perdagangan, Senin (2/7/2018) dibuka berangsur mulai pulih usai
terjatuh ke posisi terburuk sejak 2015. Penguatan tipis mata uang Indonesia
mengiringi gejolak yang terjadi pada euro usai sedikit tergelincir
Menurut kurs referensi Jakarta Interbank Spot
Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah pagi ini dibuka membaik pada level
Rp14.331/USD. Posisi ini memperlihatkan rupiah menguat dibandingkan posisi
perdagangan sebelumnya Rp14.404/USD.
Berdasarkan data SINDOnews bersumber dari Limas,
rupiah juga memperlihatkan kenaikan di awal sesi ke level Rp14.340/USD untuk
menjadi sinyal kebangkitan mata uang Garuda. Posisi tersebut tidak lebih baik
dari akhir pekan kemarin Rp14.350/USD.
Data Yahoo Finance menunjukkan rupiah pada sesi
perdagangan pagi berada pada posisi Rp14.323/USD atau merayap naik dari posisi
penutupan sebelumnya di level Rp14.325/USD. Pergerakan harian rupiah di awal
pekan berada pada level Rp14.250-Rp14.340/USD.
Sementara seperti dilansir Reuters, euro kembali
tergelincir pada perdagangan Senin pagi, setelah Kanselir Jerman Angela Merkel
mendapatkan tekanan saat menteri dalam negerinya mengajukan mundur dalam
pertentangan mengenai kebijakan migrasi.
Tercatat euro diperdagangkan pada posisi 1,1657
terhadap USD atau mengalami penurunan mencapai 0,28% dari perdagangan AS akhir
Jumat, lalu. Terhadap franc Swiss safe-haven, jatuh 0,1% menjadi 1,1560 franc.
Euro sendiri telah menguat pada hari Jumat setelah
para pemimpin Uni Eropa menggagalkan kesepakatan tentang migrasi yang
diharapkan para investor akan mengurangi tekanan terhadap Merkel. Sementara
Dolar memperpanjang tren penguatan terhadap yen untuk mencapai level tertinggi
enam minggu baru di posisi 111,04 versus yen.
Komentar
Posting Komentar