Mendag dan Menteri Ekonomi ASEAN Percepat Free Trade Agreement
siaranrakyat - Menteri Perdagangan (Mendag) RI Enggartiasto Lukita
meminta negara-negara peserta Regional Comprehensive Economic Partnership
(RCEP) selalu mengedepankan fleksibilitas dalam perundingan guna mewujudkan
Pakta Perdagangan Mega Free Trade Agreement (FTA), RCEP. Mendag menyampaikan
bahwa meski perundingan sudah berlangsung 5 tahun, namun kemajuan perundingan
berjalan lambat.
Kenyataannya bahwa masih terdapat kesenjangan
ambisi di antara negara peserta RCEP di hampir seluruh bidang perundingan. Dan
fakta lainnya bahwa beberapa negara mitra ASEAN tidak mempunyai hubungan FTA
dengan sesama Negara Mitra ASEAN, misalnya antara India dan RRT, mengakibatkan
kesepakatan sulit dicapai.
Pada kesempatan intersesi kali ini, Menteri Enonomi
ASEAN mencoba bertukar pikiran tentang bagaimana menjembatani kesenjangan
ambisi ini. “Para Menteri Ekonomi ASEAN akan mempertimbangkan untuk memberikan
kesempatan waktu yang lebih lama bagi Negara Mitra tersebut, khususnya yang
belum memiliki perjanjian FTA dalam memenuhi kesepakatan menuju kesepakatan
yang bersifat “common consession” nantinya,” ujar Mendag di Jakarta, Senin
(1/7/2018).
Pada pertemuan RCEP ini, Mendag mendapatkan
kesempatan menyampaikan review atas revisi ketiga tariff offer dari seluruh
peserta RCEP dalam upaya mencapai tariff commitment RCEP yang secara komersial
menguntungkan untuk semua peserta RCEP.
"Ada sejumlah peningkatan dalam penawaran
ketiga yang ditunjukkan oleh negara peserta, khususnya terkait offer yang
ditargetkan untuk eliminasi. Namun pada saat yang sama juga masih terdapat
disparitas jumlah offer kepada negara peserta RCEP, khususnya negara mitra
dengan sesamanya,” terang Mendag.
Menurut Mendag, para Menteri RCEP sangat menyadari
bahwa penyelesaian perundingan RCEP tahun ini sangat krusial. Hal ini mengingat
situasi perdagangan global yang saat ini sedang menghadapi maraknya tindakan
proteksionisme yang melahirkan tindakan perang dagang (trade war) dan
dikhawatirkan akan berdampak trade diversion dimana terjadi pengalihan ekspor
dari negara yang sedang perang dagang ke negara lain.
Komentar
Posting Komentar